AGAMA 7 – YESUS SANG PENGAMPUN

Berbicara tentang pengampunan berarti juga menyinggung tiga hal yaitu dosa dan pengampunan. Kita akan bahas satu-persatu.

I.     DOSA

  • Dosa adalah sebuah keadaan jauhnya manusia dengan Tuhan, Sesama dan Ciptaan lain. Dosa menyebabkan keadaan ketidakharmonisan.
  • Sumber/akar dari dosa adalah EGO (=ke-aku-an). Sikap egois membuat seseorang hanya berpikir untuk dirinya sendiri dan tidak mempedulikan orang lain. Cth: ketika seseorang membenci temannya, maka dia berpikir bahwa dirinyalah yang paling benar sedangkan orang lain salah. EGO dalam diri manusia adalah sesuatu yang kodrati dan tidak bisa dihilangkan, tetapi EGO bisa dikontrol dan diminimalkan sehingga orang mulai berpikir untuk orang lain juga (=ALTER).
  • Dari mana kita tahu bahwa perbuatan kita/orang lain tersebut dianggap dosa? Patokan atas penilaian kita adalah HATI NURANI. Hati nurani sering kali dianggap sebagai “suara Tuhan” yang ada dalam diri setiap orang. Hati nurani memberitahu kepada kita apakah perbuatan yang kita lakukan itu benar atau salah.
  • Tetapi hati nurani juga bisa TUMPUL. Tumpul artinya tidak bisa lagi membedakan mana yang baik dan mana yang benar. Ketumpulan tersebut diakibatkan karena seseorang terlalu sering melakukan dosa yang sama dan berulang-ulang sehingga “dosa dianggap biasa”. Cth: ketika seorang siswa pertama kali mencontek, maka rasa takut dan cemas timbul. Itulah sebenarnya peringatan dari hati nurani. Tetapi ketika mencontek dilakukan berulang kali, hati nurani tidak lagi didengarkan dan menjadi tumpul.
  • Dosa mempunyai EFEK/akibat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Dosa yang membawa efek bagi diri sendiri disebut DOSA PERSONAL. Sedangkan dosa yang membawa efek bagi orang lain juga disebut DOSA SOSIAL.

 II.  PENGAMPUNAN

Bacalah Yoh 8:2-11 “Kisah Perempuan yang berdosa”

  • Peristiwa ini terjadi di kota Yerusalem. Kita mengetahuinya dari setting peristiwa yaitu Bait Allah (8:2). Bait Allah sendiri hanya terdapat di kota Yerusalem sebagai pusat kota dan pemerintahan saat itu.
  • Saat itu Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada Yesus seorang perempuan yang tertangkap berbuat zinah. Ingat: yang ditangkap hanya perempuannya saja sedangkan pasangannya/laki-laki dibiarkan bebas. Ini menunjukkan perlakuan yang tidak adil kepada kaum perempuan.
  • Mereka meminta pendapat Yesus atas peristiwa tersebut. Sebenarnya ada hal yang janggal dalam peristiwa tersebut, a.l:
  1. Berdasarkan hukum Musa/Taurat, hukuman untuk orang yang berbuat zinah sudah sangat jelas dan tidak perlu ditanyakan lagi (8:5).
  2. Mereka sengaja menanyakan hal ini kepada Yesus untuk menjebak Yesus. Mereka tahu Yesus mengajarkan pengampunan dan hormat kepada kaum wanita.
  3. Ahli Taurat dan Orang Farisi adalah kelompok yang menentang ajaran Yesus dan tidak suka terhadap Yesus.
  4. Dari sini tampak intrik jahat dari ahli taurat dan orang farisi yang ingin menjatuhkan Yesus (8:6).
  • Dan sungguh mengagumkan jawaban yang diberikan Yesus “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (8:7)

Yesus tidak memberikan jawaban YA ataupun JANGAN/TIDAK, melainkan memberikan sebuah pilihan yang pasti jawabannya akan berujung TIDAK.

Mengapa Yesus berbuat demikian? Coba kita analisa!

Bila Yesus menjawab YA

Bila Yesus menjawab TIDAK/JANGAN

  • Yesus setuju agar wanita tersebut dirajam
  • Yesus mendukung Hukum Taurat

Tetapi:

  • Yesus melawan ajarannya sendiri yaitu Hukum Kasih dan pengampunan
  • Yesus tidak membela kedudukan wanita dalam masyarakat Yahudi
  • Pengikut Yesus akan menjauhi Yesus karena Ia tidak konsekuen dengan ajarannya sendiri. Dan itu berarti MISI Yesus di dunia GAGAL TOTAL.
  • Yesus tidak setuju kalo wanita tersebut dirajam
  • Yesus mentaati ajarannya sendiri yaitu Hukum Kasih dan pengampunan
  • Yesus membela kedudukan wanita dalam masyarakat Yahudi

Tetapi:

  • Yesus melawan Hukum Taurat. INGAT: Yesus adalah seorang Yahudi dan HARUS mentaati hukum Musa. Dengan melawan hukum Musa maka dia berarti menghojat Yahwe (Allah Israel) dan ini akan menjadi alasan bagi orang Farisi dan Ahli Taurat untuk menangkap Yesus.
  • Dengan jawaban Yesus tersebut (8:7), perlahan-lahan orang yang mengerumuni wanita itu pergi karena merasa diri sebagai orang yang berdosa (8:9).
  • Pertanyaan selanjutnya: apakah Yesus menghukum wanita itu?bukankah Yesus tidak punya dosa dan berhak melempari wanita itu dengan batu? Memang Yesus tidak punya dosa dan berhak merajam wanita itu, tetapi hal itu TIDAK dilakukan Yesus. (8:10-11)
  • Dengan demikian apakah Yesus membenarkan tindakan zinah tersebut? TIDAK! Pada ayat 11 Yesus mengatakan “…jangan berbuat dosa lagi”. Lalu apakah wanita itu tidak mendapat hukuman? Wanita tersebut TELAH mendapat hukuman atas dosanya. Bukan hukuman RAJAM melainkan HUKUMAN BATIN. Karena berdosa, ia nyaris berada diambang kematian dan mengalami ketakutan luar biasa.
  • Yesus menuntut PERTOBATAN dan kalau dosa yang sama tersebut dilakukan lagi maka wanita itu tahu apa konsekuensi atas tindakannya yaitu: kematian.

Pengampunan (Mat 18: 21-35)

18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”

18:22 Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali

  • Menurut Yesus, pengampunan itu “tanpa batas dan tanpa perhitungan” karena Allah mengampuni manusia juga “tanpa batas dan tanpa perhitungan”.